Tentang diri

Foto Saya
Ibnu Sobri
Kedah, Malaysia
Ku pengembara. Terokai madah dalam diam mulut berbicara. Menyelongkar rahsia dengan lemah deriaku. Menyelami hati seorang perindu. Sunyi di kala ada, girang di waktu sepi. Pantas mataku memerhati maka hatiku menyaksi, kelibat peristiwa dan rentetannya. Maka jelajah ini pasti tak sudah, sampai pasti di depanku titik noktahnya. Dan ketika itu langkah dipersoal dan gerun hati andai tak terjawab segala persoalan....
Lihat profil lengkap saya

Blog

23 April 2009

I need strength

1 comments















Translation

"Aftermath of the matter is still rippling

I hope that we can deal with the good

However, I determined that this person intestinal
Really a bit difficult

You may say, "she told me that he and I do not imagine that she could not find any point in us a common point"
I would say "no you are wrong you are is the nearest the world because you have two people keep the same blood"

Love a person not so difficult
Please do not help most in need in each other when he left his
As long as the heart
Life will be a fresh start to your

Hope
You are willing to open your heart
Give ourselves a chance
To create a different life

Also tried for the sake of each other
Because
You two are the most close
"



不需要理由


----------------------------------------------------------------------------------------

if you thing that love do need reason,
i agree and hopefully you are right,
but how fortunate it is when love
come and go like its never been boundries,
i said deep from my heart
that love do need reason,
the reason why you like the A but not the B,
the reason why you're comfortable with C but you dont with D,
how come love need not reason when you find
love you to your parent as they bring you up,
similar fact goes to adopted child that his/her love
to his/her adopted parent when they are the one
who raise him/her up,
but do find me that this question depend,
how you're open your mind when the word 'love'
being discuss,
one might find difficult when hatred full in his mind,
while one whos personality was kind
will found love is the rope that fasten mankind.

^^ please do correct me if i'm wrong

...
Read more

Mengapa?

0 comments













patutkah insan yang tanam ia pohonan rindu,
tanda kasih tak pernah bersempadan
tanda luas tadahan hati menerima apa yang mesti.
tegur engkau belenggu dia dengan apa yang tertutup?
dari luas hati yang terbuka untuk menerima
nilaian kasih yang tinggi nilainya?
yakni makna sayang yang insan semestinya ada.
maka tentu ia jawapku perlu senantiasa.
kerna baginya tak pernah putus harapan yang dicita,
dan sungguh silap engkau mentafsir buta hatiku,
kerna sering pejam engkau dari melihat apa yang terzahir.
kerna seharusnya mengerti engkau bahwa
sama tidak engkau dan aku, kerna pisah kita berdua
pada sempadan bicara lidah yang berkata-kata.
dan tidak salah aku padamu, kerna bisa
soal mu itu terkandung lafaz yang telah lama
ingin ku terjemahkan.
yakinilah bahwa ini kataku
kerna selalu terpesona,
dan kerna terlalu meniliti,
maka alam itu hendaknya indah pada pandangan mata.
namun tidak bisa faham semestinya ia,
dan makna kasih sayang yang sebenarnya,
kerna semut bisa bicara yang sama walau perlahan
suara ia menberi kita mengerti,
bahwa bukan kerna besar duniamu itu
maka engkau golongan mulia,
tapi kerna buah iman yang dicita,
dan kerna mekar ukhuwah hati yang bersaudara.
dan bukan selamanya kerna
amarah yang sering bersuara.

...
Read more

21 April 2009

Daripada?

0 comments














Maka bicara ini hendaknya tulus dari hatiku yang gundah,
kerna dapat tidak ku fahami gerak alam sebenarnya.
Kerna lagi memerhati maka gertak jiwaku yang berbicara,
terus upaya sedaya mungkin menyelami sambil cuba mengerti.
Walau tahuku andai cuba kusimpul segala rahsia,
maka dapat tidak malah bingung akal tak tertahan,
tak tertanggung faham sesungguhnya apa yang bermain
pada indera itu patut hendaknya syukur tak berbelah bahagi.
Jadi masakan riuh kicauan burung itu tajam nadanya,
dan tidak pula hijau rumpunan bisa buat diri terlena.
Kerna sesungguhnya selamanya akan gerak langkah,
maju kehadapan ke arah medan yang di tetapkan.
Matlamat harapan seorang pencinta yang bisu,
kerna di situ kasih tak pernah musnah malah subur selalu,
kerna di situ mekar irama syahdu yang membangun.
Walau di situ buahnya bakal lahir dari pepohon rendang,
dan tumbuh benih yang masih lama kunantikan cambah ia.
Tapi ku yakini penantian ini bukan satu yang merugi,
malah faham kesetiaan balasannya lapang dada menerima
yang hakiki,
jadi masakan belenggu diri malah harap dakapan ini terus erat,
kerna jiwa yang merobek belum tentu lagi putus,
malah ikat ia teguh pada janji yang seharusnya tak berkembali.


...
Read more

Terima Kasih

0 comments
Maka apakah ucapan mulia selain ini,
ucapan terima kasih dikala senang.
Kerana ucapan ini bisa saja diri menangis
dalam sedar diri cukup sentiasa,
masakan.
Ya, tidak mungkin ingat selamanya
diri pada apa yang terzahir.
Kadang terlupa hingga gelisah,
tapi andai terus diri alpa.
Maka kelak rugi.
Selamanya rugi.
Tentu pasti ku tak mahu yang itu.
Read more

17 April 2009

Bila Kedua-dua Bertemu

0 comments

Bila kedua-dua bertemu,
maka manusia mula runsing,
apakah kebenaran itu bercabang.
tidak! sedangkan dan seharusnya,
kebenaran itu hanya satu.
kerna kelak ketahui kita,
bahwa sesungguhnya walau tampak
benar pada tafsiran indera
benar segala yang diyakini.
tapi tidak kerana kebenaran
bakal terbukti dan percayalah ia bakal terjadi!
Andai pilih kamu untuk terus tunggu,
maka tiada lain melainkan harus menungguku sama.
kerna kelak pabila kebenaran berbicara.
ketahui kita siapa
termasuk golongan yang merugi.






p/s:Teruskan! Dan maju kehadapan! Kerna perjalanan kita masih jauh...


...
Read more

16 April 2009

Padamu?

0 comments





















andai besar insan pada pangkuan
dan didik sedari dia olehmu dari kecil,
layanan mesra yang enggan berpaling
diberi setiap masa yang bernyawa;
pada setiap detik dia menangis manja.
andai lihat kau insan ini,
dari besar ia sebesar telapak tanganmu,
alangkah sayu andai ketahui dia,
bahwa sesungguhnya engkau menyayangi dia
dengan segala apa yang kau ada.
namun tahukah engkau,
jauh di sudut hatinya,
insan ini bersuara lembut,
mengajak kau beramah mesra;
memberi kautahu bahwa
kelak dapat dia tidak membalas
jasa ini sebanyak diberi dan selamanya,
dan kepercayaan yang erat mendakap
takkan selalu berbalas;
bukan kerna miskin tangan yang memberi,
bukan jua kerna sedikit apa yang diri punya,
tetapi kerna nilaian tak selamanya
mampu mengatasi usaha yang ikhlas
yang senantiasa melekat manis dihati.
ya! kutahu ini bicara yang tak perlu,
kerna sejak hirup insan ini udara dunia,
maka telah kau genggam kota,
bahwa selamanya insan ini bakal dilayan
tak kira berapa jumlah keringat terbakar,
berapa jumlah masa dihabiskan.
kerna kelak bakal mengerti ia
"bahwa pengorbanan akan sentiasa ada,
kerna kita sendiri hidup atas belas kasihNya,
jadi manakan dicari, diganti, difahami
malah gerak diri selamanya kerna Yang Esa"
ya! ini janji yang perlu,
dan yakinku akan ingin kau kusampaikan
gertak suara kebenaran yang padanya
memanyungi segala yang memuji di langit,
dan kerna telah kuat kau berusaha
agar mengertiku suatu yang hakiki.
dan tahuku ini perkara luarbiasa.
dan padanya kaku diri tak ketahuan,
kerna bisa saja diri jatuh
tak tertanggung dek beban ini.
ya! ku tak mampu.
ya! diri tak dapat penuhi.
tapi harap ku diberi masa,
bukan tanda ingin ku berlepas diri
kerna ketahui kau apa yang disampaikan ini
bisa diri terebah dan takkan terbangun lagi.
dan bukan jua tanda ingin melarikan diri,
kerna sebisa mungkin terlari tidak
ku dari dunia yang pemilikNya
selamanya ada, menyaksi kelibat
insan memikul lafaz kalimah suci murni.
ya! manakan dicari
dan dimana hendak ditoleh lagi,
kerna selamanya nampak hanya
lurus jalan dihadapan dan hujungnya
pasti jauh tak tercapai oleh indera.
namun yakin harap manis perjalanan itu
yang dicita, ditagih, disempurna.
kerna andai belenggu jiwa
yang padanya runsing pemikiran
maka kelak bersaksi ku bahwa
selamanya rugi daku kerna lalu berkebelakang.
Read more

Bangun

0 comments

















oh!
berat dugaanMu.
kini kudalam
langkahan melaluinya.
ya!
sungguh berat sekali
kepercayaan ini,
andai dibuang
diletak tepi.
tidak tahu lagi
dimana hendak
dibawa diri.
kerna malu
tak terlindung lagi.
maka hanya kemahuan
yang mampu bersuara.
memberi semangat
dorongan
agar hidup.
kerna andai dimakan
apa dijanji.
kelak sirna diri
menjadi abu
dituip api.
YA!
kerna tak mampu menanggung,
dan hina diri tak berpenghujung,
maka tunduk wajah
padaMu
tempat ku menyuarakan hasrat hati.
selamanya.
Ya selamanya.
Seharus selamanya.
Read more

14 April 2009

Buang

1 comments















Maka layakkah daku
berada di persimpangan
yang padanya gelap malam
samar-samar terangnya
suluh dek sang bulan.

Maka pada jejak itu
setiap bicara bakal bersaksi
bahwa kebenaran kelak
menang atasnya yang batil.

Maka layakkah
tikam lidah pada
benda yang asasnya teguh.
Kerna bisa saja
fitnah ini merebah
kesatuan yang dulunya gah
ikatan yang dulunya mesra.

Andai terus beda paham
memusnah yang suci
kerna yakinlah benar tetap
pada bangunnya
dan selamanya.
Maka mengerti paham
hendak teguh pada yang nyata
bukan pada dasar lemah
akal mentafsir
dan bukan kerna
ego bawa diri selamanya.
Kerna takkan masuk diriku
selamanya ingin yang rugi.

Kerna rugi disana tak berkembali lagi.....

p/s: Quran 17:81. Maka ini benar! Dan kelak kita akan menyaksi! Maka tunggu engaku kerna aku akan terus menunggu.....
Read more

09 April 2009

Bila

1 comments
Bila,
Jalan kaki melangkah
ke hadapan,
tak bisa pusing
pandangan ke belakang:
walau manis ia,
walau pahit ia.
Kerna depan bukan milik sendiri
bahkan buta diri
andai toleh tak berkembang
dan cakap tak bersempadan.
Read more

05 April 2009

Ways Toward the Future

0 comments
When force you toward limits.
and start you crying alone,
belive me that its not the end,
while you can still stand up and walk.

When force you walking without a friend,
and your feeling started grumbling the soul,
perhaps they say you can make it,
BUT believe me,
as time passes by they'll find you grow.

ps: Friend, be happy with the decision that has to be made. Never regret, perhaps!
Read more

04 April 2009

Menangis II

0 comments












Kerna kusut tak sudah
dan kerna dingin tak kisah
maka larut ini harapnya akan tamat sudah

Namun kerna kau yang masih enggan mengalah
maka derap berlalu sudah pasti kemuka hendaknya
dan andai akhir bertemu usia
maka senyum dibibir mempamerkan lafaznya
dan kosong di dalam jiwa
jelas pada anak mata
dan kau tidak sesekali bisa
menyembunyikannya........
Read more

02 April 2009

Bicara

0 comments

Andai kata kau tutup
pintu suara,
yang padanya
datang suara
pelbagai rupa
pelbagai bahasa
pelbagai nada.
mana mungkin dicari lagi
mana mungkin digapai maksud
mana mungkin dicapai erti
kerna dengar kau seorang
bicaramu sendirian.

***

Andai kata harap kau
diam bicara
yang padanya ku bersuara.
maka yakinlah
bahwa
hati ini takkan patah
berhenti dari mengatakan;
ayat-ayat,
buah akal tak seberapa,
pena yang bergerak senantiasa.
malah kalau
ia terangan,
malah dalam diam.
sedarlah bahwa
harapan kau tak dapat
kupenuh citakan
kerna suara hati yang berkata
kelak ditanya.
malah pada waktu
yang bukan lidah lagi
yang bersuara.
Sedar dan yakinlah!

Maka maaf
andai didik hati tak terbiasa
dengan nikmat yang melimpah
dan lembut layanan
yang mendakap dada.
Seraya mulut
malah gertak akan
sentiasa ada.
kerna padanya
datang kita berkumpul
pada satu jawapan
bukan menurut
kemahuan kebanyakan
malah lebih
datang rumusan
yang adil senang
ramai merayakan,
mempraktikkan.
dan tunjuk kita luhur
budi pekerti yang kita
'canangkan'.
bukan untuk menunjuk
bukan untuk mempamer
dan bukan atas 'gema' hipokrasi.
kerna andai faham diri sebegitu
maka cananglah,
dan canaglah,
terus mencanang.
kerna kemahuan tak terdidik
maka hati keras
kelak tak datang lagi
cahaya yang menerangi.

Maka maaf andai
diri tak dapat menurut kemahuan.
malah maaf andai diri
tak mengikut ajaran.
kerna apa yang benar
akan senantiasa berlaku
walau pahit
datang menjejak,
menghapus,
memayungi.
Maka kau kusayang.
Lebih dari yang kau pamerkan.
kerna faham diri
baik balasan buat si pemurah,
dan kudung tangan si bakhil......


Read more