Tentang diri

Foto Saya
Ibnu Sobri
Kedah, Malaysia
Ku pengembara. Terokai madah dalam diam mulut berbicara. Menyelongkar rahsia dengan lemah deriaku. Menyelami hati seorang perindu. Sunyi di kala ada, girang di waktu sepi. Pantas mataku memerhati maka hatiku menyaksi, kelibat peristiwa dan rentetannya. Maka jelajah ini pasti tak sudah, sampai pasti di depanku titik noktahnya. Dan ketika itu langkah dipersoal dan gerun hati andai tak terjawab segala persoalan....
Lihat profil lengkap saya

Blog

26 September 2010

Berlabuh pergi...

0 comments










maka lambunan ini sampai ke penghujungnya.
andai dinanti, bisa pergi. dan andai dicari, pergi
dia menghilangkan diri. maka dimana tampak
sudah enak. maka ini bukan tempatnya. sesekali
mesra rasa dingin dalam hati. tidak bisa buat kau
rasa cukup dengannya. umpama air masin, ditelan
lagi datang dahaganya. maka berlabuh lagi, maka
ini suratannya. kerna tidak layak, maka dalam
kerendahan ku perlu bergerak sama. sebagaimana
awan lemah gemalai sentak gerak dengan gemersik
suara si angin yang layu... oh enak diperhati... kekok
pula apabila bersaksi.

maka dalam madah akan ku berlabuh lagi. dimana
labuhan kali ini bisa bawa ku kemari. tidak kutahu
dimana jadinya. kerna layar ini bisa hancur di
tengah jalan. masakan ribut pula berhempas, lalu
tenggelamkan segalanya. jadi apabila layaran disoal
sama ia dengan tempat berlabuh. maka jutaan hikmah
yang bisa tumbuh akal dengan saksama itu yang kupinta.
Oh... sesekali hatiku gerun, tenang tidak fikiran bermain
dengan buih2 yang pergi. kerna tempat kucari tak pernah
kutemui. dan sempit hati terasa tak pernah kumaklumi.
kerna andai ditelan sahaja tidak cukup. kerna gapai
perlu kau sisanya. agar segalanya berbuah bahagia...
ooo pada ufuk ku perhatikan yang disana masih ada
harapan. pada merah nyalaan kecintaan maka sang
mentari pergi. yang gemerlap dengn suci cahayanya
maka sang purnama bersuara... oh megah kepada
kepada mereka yang tunduk! penyaksian dalam hati yang
tak sudah. hirup udara dinanti, maka syukur bertasbih
tak kenal sempadannya. dan darjat diraih. tinggi
melangit dari apa yang dicita. maka diri kini cuba belajar...
mengenal madah dalam dakapan hati yang sengsara.
bahawa segala bakal dipertanggungjawabkan!...



***
Read more

22 September 2010

Hidup bersama fitan.

0 comments
kerna khabar tidak maka ajar itu takkan bisa ku terima
selayaknya. maka berita ini buat lembut hati yang bisa
biar rumpun itu tumbuh subur kembali. dan agar ingat
empunya diri makna disebalik garapan setelah sekian
masa. bahwa hidup bersama fitan itu dakapannya kukuh.
tak semewah disangka. dan tak pernah hati kenal sengsara
dan apa itu suka. kerna bisa ditapis, dan pergi itu enggan.
kerna ini bukan jasad yang dengan mudah, usir ia. akan ia
lalu berlalu pergi dan malu kembali lagi. Ooo yang hidup
bersama fitan. maka senyum takkan dapat lagi melekat
dibibir. walau itu hasanah termudah. dapat dipetik di
pinggiran. maka mesra itu berbalas. dan suka itu timbul.
Ooo apakah fitan itu selerong hati yang tak dapat ku sentuh
malah bisa tidak aku capai. agar apa yang kotor itu bisa
suci ia dengan air pemahaman. tapi ini fitan. kenal tidak,
maka pada coretan kisah berlalu. maka dapati kita andai
fitan itu berbuah ia ranum. maka masa untuk ia rosak
tak siapa dapat menyangka. kerana selagi ada yang
membaja. maka subur pohon itu akan terus berbuah manja.
masakan, kerna hidup bersama fitan. kenal tidak maka
suka dan duka itu bermain bagai permainan yang
tak pernah kenal kalah menangnya. dan pada saat belenggu
dengan hujan yang buat bisa semput nafas dihembus,
maka fitan ini. hilang ia segala yang terukir dibibir. dan diri
mula buta. tak kenal siapa teman, dan apakah itu lawan.
Ooo hidup bersama fitan. maka pertahan tidak. malah bisa
saja akan terima apa yang dicerita. masakan, kerna ini fitan.
makalah telah menyaksi yang fitan pernah dulu korban
ia jutaan mereka yang taqwa dalam dari yang kita bisa faham.
lawan hanya kerna kebenaran. andai ini tidak, malah
bukan khabar fitan yang sama. kerna siapa yang diuji
itu lemah ia dari apa yang pernah berlaku. maka kudapati
hilang tidak, maka surut itu tak pernah kuharapkan.
kerna telah hilang semuanya. dan tak pernah jiwa ini sirna.
cuma sesekali hayun ku dalam kerendahan. renung ke ufuk.
lafaz bicara yang kelak pada waktu berhitung lepas daku
dari sabitan. dan itu pengharapan yang pasti. takkan
ku mengah dalam memohon akan dapat ia. kerna sudah
tidak kenal, maka kekadang tertawa diri keseorangan,
mungkin juga madah kegilaan. melihat, tepis tidak. tapi
pada riak muka dan alur mata2 yang bersaksi. bahwa
miliki ku tidak malah apa yang kamu angan2kan itu
tak bisa ku beri. kerna ini fitan. tak kenal sesiapa. maka
bisa bawa hanyut insan dari hulu ke muara. dan buruk
sudah andai insan itu lemas tidak mati. maka sesak nafas
untuk hirup udara penghidupan itu suatu yang mesti. kerna
ini fitan. dan patut mengerti jiwa seawalnya, bahwa
kehidupan itu suatu fitan dari mulanya. senang berganti duka.
tatkala ia bertukar wajah. maka hanyut tidak malah
patut sedar diri yang ini fitan. suatu ujian yang besar.
berat buat digalas. apatah lagi buat dibawa ke makam.
kerna kelak segala persoalan bakal terjawab. kerna sesekali
bisa saja fitan ini, seketika bawa diri pada sudut yang
dalam. dan saat yang lain diri ada di puncak maya.
maka berteman fitan sudah mesti ketahui dikau dalam
kandung maknawi dan dalam selidik apa terzahir. kerna
jawapan andai dicari sudah tenggelam ke dasar yang
dalam. kerna semua hanya terpesona dengan indah fitan
memantul cahaya dipermukaan....






***
Read more

21 September 2010

Jumpa tidak. Menanti tidak.

0 comments
ku khabar dengan jiwa milik ia apa yang dalam.
pada milik empunya bukan hakikat tapi beri ia
tadbir. buat bawa ia pada jalan redha. yakni apa
yang diwahyu dan lafaz pada bibir yang dimulia.
maka, pada hujan yang berlalu maka kembali
subur dengan hidup kembali apa yang melambai.
oh, hanyut pada keindahan. walau buta ini telah
bawa diri berlalu jauh dari sempadan yang
semestinya. oh, anggun pada tempatnya. maka
tunduk ku akur yang insan itu hirup ia udara
buat mekar ia pada amal. dan teguh hati yang
satu itu, harus mengerti kenal apa yang semesti
-nya. agar tidak namun akan tetap dipertanggung-
jawabkan kelak. kerna itu suatu yang pasti. maka
pada ukiran ketaatan yang sedikit mengah.
maka ku berlalu yang langkah itu harus tidak
mengalah. kerana fitan selagi hidup, ia takkan
berakhir. maka harap iti harus teguh pada
kebenaran. dan hanyut tidak buat sekian kalinya,
ya walau pengetahuan terkedepan bukan
milik empunya. bahkan azam seharusnya pimpin
diri ke jalan yang diredhai. kerana buta mata itu
tidak bahkan teruk pabila hati itu tak bisa
lagi serap keindahan. kebenaran. oh pabila hati
telah buta, maka cahaya tak bisa berlalu bahkan
kekal ia sesat tak kenal sempadan. maka bermohon
agar teguh ini tak bisa goyah. kerna payah bisa
mengah, tapi susah tak bisa bawa diri mengalah.
kerna cahya harus lurus. kerna hanya empunya
mengerti apa itu salah.ya pabila ilmu telah
masuk ia buat tafsiran yang benar. Ooo tidak
pernah layu, malah pohonan segar kembali
selepas simbah ia dengan butiran rahmat melangit.
Ooo hati kenal tidak keindahan malah pabila
telah berlalu ia dengan noda. Ooo mengerti tidak
malah pengetahuan pasti hanya milik-Nya.
Yang Maha Mengetahui. Ooo bermohon agar
langkah terus diberi pedoman. agar makalah itu
tidak gersang pada gerun yang lalu ia hanya
sekejap. sepetang malah pendek dari itu. andai
kata jiwa itu mengerti tidak, tahu tidak. maka
puji itu terus lurus pada yang layak. kerna telah
serah diri ini yang berlaku itu telah tulis ia
pada kitab mulia. dan tiada yang berlaku malah
ibrah itu harus kutelan tanpa kenal pahitnya.
andai itu beri ia pelajaran untuk aku kenal
apa yang patut. maka tak pernah hati ini sesal
malah yang berlaku itu pasrah ku yang syukur
itu harus ku agungkan. Ooo jiwa yang dimuliakan.
tak pernah ku kenal maka harap itu terus tanam,
yang kelak ku bisa hirup seteguk dari mata air mu.
ya telaga yang telah dikhabarkan. dicipta oleh
Yang Maha Agung buat mereka yang ikut bawaan
mu. aku pada dua tangan yang bertemu, aku
gertak bibir ini memohon segala kebaikan. walau
mata tak bisa mentafsir segala yang betul itu
letak pembawaannya. kerna yang mengerti hanya
Dia. milik segalanya. dan diperkenankan apa
yang ku pinta. kerna yang bakal terjadi pasti
berlaku. dan apa yang ditetapkan itu kehendakNya.
Ooo agar dapat ku selimuti gersang hati ini
dengan selimut iman, dan agar diri sedar pada
yang tetap yang rimbun takkan bisa buat
pergi apa yang hakiki. kerna yang berubah hanya
apa yang milik ia pada insan. yang merah. yang
hidup. yang mentafsir. dan kelak hasil darinya-lah
yang merimbuan akan buat kenal insan makna
derita dan apa bahagia....!



***
Read more

16 September 2010

Apa yang hilang hendaknya berganti

0 comments
tatkala madah itu hujan ia dengan bicara
tak sudah. maka mengerti tidak. andaikata
benar bicara pada jelasnya pun, maka tegas
ini bakal disalah ertikan. maka bagaimana?
maka pada tebusan yang sudah, tidak tahu
bahkan bukan kumiliki pengetahuan itu.
tapi pada selekoh panjang perjalanan maka
tengok aku harus tunduk. agar tak menimpa
kemalangan. bahkan yang terjadi bakal berlaku.
dan apa kehendakNya bakal terjadi. maka
kayuh itu harus mengah hanya untuk mendapat
akan Dia. maka yang memberi, yang menerima
pada zahir tidak nampak aliran disebalik
tabir ghaib. maka syukur yang berdendangan
harus mesra pada kalbu. agar tenang datang
menerjah. dan gemerlap ia dengan cahaya
akan sentiasa sinar ia pada haluan. maka
apa yang hilang hendaknya berganti. dan andai
sendu mengenang tidak terdaya membawa
datang kembali. dan sungguh benar yang hilang
itu pada yang haq. bukan kehendak insan yang
lupa lemah mentafsir nilai harganya. maka redha
itu harus. syukur itu harus. dan gerun itu
perlu andai telah melampau diri dari batasnya
yang pasti. agar moga kejahilan ini tidak meraih
azab selayaknya diri terus mohon agar ampun
diraih sebagai balasnya. dan pada kerendahan,
maka pasrah itu ku hayun semoga Dia memberi
balik apa yang hilang. dan layak itu yang berganti
lebih baik dari yang hilang. kerna itu janjiNya.
namun andai layak diri terima. tapi sudah suntuk
jiwa ini merana pada kejahatan yang dilakukan
oleh tangan. sedar tidak tapi sendiri yang punya
angkara. hingga gelap itu gagal kutepis. maka belenggu
ini masih dapat tidak kulepaskan. maka harap
bermain pada takut yang meluap. tentang bahana
yang menerpa. bila tentu maka bakal terjadi akannya.
maka, supaya diri tetap teguh pada penyaksian.
dan moga dipermudah segala urusan. dan tidak
terbeban dengan suatu yang tiada daya diri mengharung
akan kabutnya, buasnya. semoga sabar dijadi
perisai. dan pelindung hanya pada diri yang berserah.
dan apa yang dimulut itu sesuai dengan apa yang
dihati. dan moga diri terlepas dari dakwaan pada
hari yang membangkit. dari segala permasalahan.
dari segala tuduhan. kerna yang benar itu datang hanya
dari Tuhan.



***
Read more

10 September 2010

Kekadang terpaksa melepas kau pergi

0 comments
andai kata garapan bukan kayalan. dan
bicara semestinya merentas semesta alam.
maka di situ maka buah bercambah. manis
rasanya dalam ikatan. andai kata pertemuan
itu dinanti perpisahan. dan bertemu berpisah
hanya kerna Tuhan. maka sekian kali, dalam
pilu hati kehilangan teman. maka akan ku
nanti saat tiba hadirmu kembali. kerna
ucapan tak bisa merungkap. dan basahan
linangan tak mampu mengubati jerih derita.
maka sudah semesti bahwa perpisahan itu
patut dimaklumi. reda yang andai kata ini
kehendak, maka dalam sendu doa takkan
terhenti lafaz ucapan enak bersua kembali.
kerna telah lama andai keras hati ini gagal
diubati. dan kalut yang menyerbu sudah
tentu buat diri hilang arah tujuan. tapi
bersama rahmat melangit itu datang kau
hadir bawa pemahaman. penawar bagi
perit susah yang ku sendiri pendam. maka
dengannya maka harap langkah kelak
bakal bersatu pada satu deruan. bersama
melangkah dengannya sedar kembali
bisik puji2an. yang menerpa kian kali,
maka mereka kenal tidak makna lelah.
maka ku yang mengikuti petunjuk ini
harus pasrah namun diri harus gagah
dalam usaha. kerna percaya itu yang
terkehadapan. bahwa rasa ingin bertemu
itu sudah jadi diri terpaksa melepas
kau pergi kali ini... dan agar bersama
rentesan masa maka Dia menerima
segala perlakuan, segala perbuatan,
segala permintaan. Dan padaNya-lah
tuju segala pengharapan....



***
Read more

08 September 2010

Andai kutahu

0 comments
maka selayaknya ghaib itu bukan madah ciptaan.
pada sayup ucapan maka gerun rasa itu harus
pergi ia dengan lambungan harapan. kerna yang
pasti itu telah sekian khabar lamanya. dan berlaku
sudah apa yang terjadi. sekian yang dijanji. maka
dengan buah akal yang saksama. mengerti kita yang
bakal sambut kita segala yang dilafazkan. oleh insan
mulia, semoga selawat dan salam terus berkumandang.
dari lidah insan yang tagih akan agar dahaga kelak
bisa ditepis dengan air dari telaga yang dinanti. ya,
tidak hanya tapi khas buat ummati, ummati, ummati.
maka pada diri yang telah sekian tenggelam. tidak sedar
diri dalam lambungan kelemasan. dan mati itu selalu
dalam lingkungan. maka pada redup awan yang berlapis.
andai kata sedar diri pada garis cahaya yang menerangi.
sudah cukup untuk buat diri sedar. jikalau tidak, pada
detik itu maka peroleh masa buat bertakafur seketika.
bahwa jelajah itu terus berlalu, pada peristiwa2 yang
telah buat ia sangkut gelita. hingga kelam kini hati
pada pemahaman yang seharusnya buat mereka
bernama insan.maka pada celahan kabut ini, sukar untuk
nampak jalannya. andai kata terus, maka harapan itu
sekian tak pernah padam. dan menyerah andai kata
dengannya. maka petunjuk dapat dicerna. dan sekembalinya,
maka ikhlas itu harus ku hayun sehingga ke penghujung.
andai dengannya dapat diterima segala perlakuan amal.
maka itu sudah cukup membuat titis ini terus basah
pada penyaksian. bahawasanya, layak tidak tapi mana
mungkin diri kufur pada hakikat. bahwa kasihNya meluas
tanpa kenal sempadan. dan bahwa yakin tidak, tapi
jungjung mesti pada yang benar. semoga beroleh kemenangan.
dan ianya bukan yang dapat ditafsir pada takbir ini.
semoga yakin itu bawa kepada diri apa yang dikehendaki.
bahwa semalam berlalu buat diri mentafsir. peranan yang
telah sekian lama ia saksi lakukan. dan supaya betul kembali
apa yang serong. kerna kemudahan itu hanya pada yang senang.
merayu tidak. tapi harap tadahan itu takkan berhenti buat
sekian masa. selamat pergi. dan andai kata berjanji, sudah
pasti bertemu itu suatu yang mesti. tapi kerna hirup tidak
malah nyawa bukan kuasa empunya. maka doa kupohon,
agar masa ketika bersama bakal harungi lagi dengannya setelah
sekian masa. ku menanti....





***
Read more

06 September 2010

Pelepasan

0 comments
sungguh aku berlepas diri dari kejahatan dan
pada kelencongan yang telah berlaku. dan turut
ku berlepas dari kezaliman terhadap diri. bahwa
bersaksi Yang Satu itu patut ku junjung utuh.
dan sekali tidak mencari yang sama dengan-Nya.
wahai insan yang bersaksi. telah ada kau dan aku
diberi nikmat yang tidak empunya mereka yang
lebih layak. andai kata amal itu yang ditimbang tara.
dan sekali ini ku bersaksi dan redha tidak sama
sekali pada tali temali bersimpul yang ditiup.
dan pada sesat mereka pada kehendak sendiri.
zalim terhadapnya diri dan pada mereka
yang mengekorinya. bahwa pelepasan ini selanyak
nya kelak ingat diri. suatu yang berlaku pada
yang terkedepan. dan agar dengan bicara ini
saksi pada mereka yang bertasbih. agar peluk ku
pada satu kebenaran yang ku pegang utuh.
dan agar cahaya itu bakal menyinari disepanjang
perjalanan. hingga buntu ia pada tatapan masa.
maka pada penghujung yang berkah, berlalu ku
angkat tadahan merayu. moga terus dilindungi,
moga agar terus hati bersimpati, agar terus
tagih nikmat itu diberi dan sesal diri pada
kesalahan diri. dan padanya harapan itu ku
letak. bahwa apa selayaknya berlaku pasti terjadi.
agar ku dipimpin ke jalan yang selamat. dan
agar dengannya dapat ku bawa umpanya
hati yang lembut untuk turut sama meraih
nikmat-Nya. Moga diperkenan... moga mendapat
yang sebaik2-Nya. dan Dia jugalah kembali
segala penetapan... hanya yang haq!




***
Read more