dalam kaku perhatiku gerakan alam. maka
sesekali tergaman aku akan kasih yang ia
timbulkan dalam jiwa. dan patut balas tidak
menyambut, maka pujian terus basah ia pada
ingatan. yakni tulus itu harus pergi pada suatu
makalah kebenaran. yang tak kenal penghujung.
maka pada debaran ini ku hanya serah segalanya
pada pemilik empunya alam. maka pada kekok
bicara aku yang tidak ketahuan akan maknanya.
terus kucuba walau damai perasaan itu tidak cita.
dan pada maksud kusampai erti kata yang mungkin
tak bisa mengerti engkau akan hasil tujuannya.
tapi tadah tangan ini terus kuharung. yang
pemberi manfaat itu bukan aku jiwanya. maka
siapa beroleh ia cahaya. maka akan kedapatan yang
sinarnya takkan padam. dan ilmu yang berbekal
dalam jiwa harap terus bentuk perwatakan yang
sudah memang anggun pada zahirnya. maka harap
itu terus kuharung dalam takut yang menerpa...
***
Read more
sesekali tergaman aku akan kasih yang ia
timbulkan dalam jiwa. dan patut balas tidak
menyambut, maka pujian terus basah ia pada
ingatan. yakni tulus itu harus pergi pada suatu
makalah kebenaran. yang tak kenal penghujung.
maka pada debaran ini ku hanya serah segalanya
pada pemilik empunya alam. maka pada kekok
bicara aku yang tidak ketahuan akan maknanya.
terus kucuba walau damai perasaan itu tidak cita.
dan pada maksud kusampai erti kata yang mungkin
tak bisa mengerti engkau akan hasil tujuannya.
tapi tadah tangan ini terus kuharung. yang
pemberi manfaat itu bukan aku jiwanya. maka
siapa beroleh ia cahaya. maka akan kedapatan yang
sinarnya takkan padam. dan ilmu yang berbekal
dalam jiwa harap terus bentuk perwatakan yang
sudah memang anggun pada zahirnya. maka harap
itu terus kuharung dalam takut yang menerpa...
***