maka bicara ini tak bisa keluar
dari lidah yang rasanya tak bisa kelu,
tapi malah akan terus diam.
kerna saksi itu payah yang sangat.
dan dari kejauhan cuma memahami
derita alami orang yang membawa sinar
sampai ke hati.
ya, masakan mengerti lagi apa erti
air mata yang mengalir tak bisa
bayar pedih yang menyucuk dalam jiwa.
kerna kau yang mengalami dahulu.
itu sudah pasti.
tapi masakan,
jika tidak begitu,
mungkin sukar kau berkata:
"kami redha kepadaMu,
dan Aku reda kepada kamu".
gelaran termulia,
angkatan darjat tertinggi.
moga aku turut sama meraihnya.
Insyaallah!
0 comments:
Catat Ulasan