Tentang diri

Foto Saya
Ibnu Sobri
Kedah, Malaysia
Ku pengembara. Terokai madah dalam diam mulut berbicara. Menyelongkar rahsia dengan lemah deriaku. Menyelami hati seorang perindu. Sunyi di kala ada, girang di waktu sepi. Pantas mataku memerhati maka hatiku menyaksi, kelibat peristiwa dan rentetannya. Maka jelajah ini pasti tak sudah, sampai pasti di depanku titik noktahnya. Dan ketika itu langkah dipersoal dan gerun hati andai tak terjawab segala persoalan....
Lihat profil lengkap saya

Blog

29 Mei 2009

Angan - angan

0 comments

















sepoi deru bayu membawa ia jauh pergi
pada letak kaki yang tak pernah sentuh
tanah yang pada deria tak pernah menyaksi
masakan, bersaksi minda pada yang lemah
teguh fakta yang tiada kekuatan harus
malah akan terus kebenarannya bersimpul
jadi, apakah harus tanam ia pada matlamat
tidak !!! kerna angin bisa terus membawa ia
dan hilang ia pada panas sinar suria

ayuh diri !!! kembali pada yang nyata
bersaksi bahwa kebenaran harus
bina sekuat pada lemah jasad melangkah
ya !!! tak bisa angan itu membawa kau
malah sendiri dia ubah haluan
pabila si angin meniup ke arah yang tak ketentuan.
jadi selidik kembali...
jejak langkah kau terbelakang...
selongkar segala rahsia yang bisa kau mengerti...
kerna selamanya tak bisa lurus laluan
pabila asyik minda bermain pada awangan dusta.


...
Read more

20 Mei 2009

Senyum Itu Untuk Siapa?

1 comments


manis bibir itu pada indah seri warnanya,
dan tampak jauh oleh mata yang menyaksi,
warna itu merah tapi buntu pada maksud
yang berselindung disebaliknya,
kerna cantik ia bersama tatahan senyuman,
dan senang hati bermain melihat keindahannya,
maka garapan ini harap bisa buatku sedar,
kerna bisa saja runtuh segala apa yang teguh,
kerna indah ia, cantik ia, dan bersih ia.
ya, bibir yang menyanyi dengan nada suka.
bibir itu yang letaknya pada tengah ribut rimba.


...
Read more

Suria

0 comments














Ketika sejuk hati hirup udara manja,
dan ketika mana lembab udara ini
membasah dada.
ketemu ku pada bicara lama,
buah akal dari guru bernama Suria.
"Nun jauh di sana".

Ya,
dalam pengertiannya pada siapa yang memahaminya,
tapi bingung aku anak muridnya, apakah dalam maksud,
sampai tak terjawab butir-butir pedoman terkandung dalamnya.
Masakan !
Ingatlah !
kerna pesannya pabila kau bermain leka,
maka ketahui kau "Nun jauh di sana",
ada insan sedang tekun usaha merebut segala apa yang di depan mata.
dan tika itu jua, "Nun jauh di sana" kedapatan insan layak
terima dia segala nikmat yang mungkin sedar kau tidak mesyukurinya.
boleh jadi juga "Nun jauh di sana" insan hirup kepayahan dunia,
sedang kau bersenang dengan pinjaman sementara
yang entah bila akan Tuhan menjemputnya.
Jadi,
kerna "Nun jauh di sana" tak dapat ketahui putaran roda dunia,
mengerti kau makna hidup yang terbatas hanya pada indera,
dan lembut perasan yang membuat segalanya,
pegang kita erat umpama satu saudara yang berkongsi segalanya.


...
Read more

Bila Menulis

0 comments
















Pabila pena itu kugerakkan,
bukan kerna kemampuan ku,
dan bukan jua kerna kekuatan
yang mengayun,
maka nescaya derap yang menerpa,
hendaknya tulus tulis ia,
dan hendak bicara itu lahir
pada sudut hati yang dapat menerimanya.

Kerna pandangan berbeza,
tak semestinya kita berbeda,
kerna jauh hati menyerap
nada denyutan nadi dari kejauhan,
sesungguhnya pasti kita semua sama.
tapi pengertian itu sukar,
ditolak letak tepi,
kerna mungkin masing-masing,
yang punya pendirian sendiri.
tapi kupercaya yang beda tak
buat kita jauh,
kerna jauh pandangan hanya
pabila letak jawapan di ufuk,
dan tatapan juga bersembunyi lindung.

Jadi.
Kerna sama kita
Harus melihat kita bahawa
lurus kebenaran tak bisa bengkok ia.
dan hati ini menerima seadanya,
andai teguh pendirian tidak diterima,
malah akan teguh diri membinnanya,
dalam diam simpulan bayu angin malam
yang bersuara,
dan pada celahan daun purnama
malam menerangi jalanan.

Sebab semestinya.
kita tak pernah bermusuhan...

...
Read more