Tentang diri

Foto Saya
Ibnu Sobri
Kedah, Malaysia
Ku pengembara. Terokai madah dalam diam mulut berbicara. Menyelongkar rahsia dengan lemah deriaku. Menyelami hati seorang perindu. Sunyi di kala ada, girang di waktu sepi. Pantas mataku memerhati maka hatiku menyaksi, kelibat peristiwa dan rentetannya. Maka jelajah ini pasti tak sudah, sampai pasti di depanku titik noktahnya. Dan ketika itu langkah dipersoal dan gerun hati andai tak terjawab segala persoalan....
Lihat profil lengkap saya

Blog

28 Oktober 2011

Jawaban.

0 comments







... rasa ini kekadang memujuk agar hati hidup kembali.
terima segala kekecewaan yang menimpa.

tapi harus kukata-kan yang masih timbul keresahan
dalam jiwa, yang diri belum bersedia hendak-nya.
walau suara itu berkata telah tiba waktu masa-nya, buat
perkenalan itu lebih dekat. tetapi kekecelaruan ini
terkadang bisa saja buat diri gila hatta masih belum
bersedia. justeru, berapa lama harus menunggu ku
tiada jawaban-nya. kerna selagi menanti maka rindu
ini takkan terubat. dan percaya ku pada ketetapan
itu maka tetap suluh harap aku pada-Nya. kerna dari
kasih ini andai bercambah ia maka, kegusaran itu pasti
pergi. dan akan ketahui aku yang rasa ini adalah perasaan
yang pasti!!!


===
Read more

27 Oktober 2011

Dalam yang dalam...

0 comments

sesekali terasa ekpressi bukan jiwa watak yang waras.
andai hati dan jiwa dikuasai oleh emosi dengan megah.
dan turut diri pada hujung jurang yang dalam...
kemanakah??? harusnya dilepas segala perasaan.
andai ku nanti, maka jawapan telah lama ku sengsara
mencarinya. ketemu tidak malah butuh aku pada
kemarau hati yang berpanjangan. dari-manakah???:


" NOMAD

Salah siapa?
Bila dengar jadi tuli,
Lihat jadi buta,
Diam jadi bising,
Suka jadi dendam.
Salah engkau atau salah dia?
Lalu kemarau hati ini terus kontang,
Tanpa kedinginan air penjelasan,
Yang bisa merubah merah marah.

Segala sindiran serong,
Jelingan jelik,
Dusta durjana,
Bisa aku patah dan pendam,
Selagi tembok kesabaran belum luluh lebur,
Akibat panas hati yang terbakar.

Tapi saat itu pasti tiba,
Tika bara hati meledak,
Melemparkan segala kegusaran,
Melepaskan segala kesedihan,
Kerana aku masih di sini.

Ramadhan 1426 "


***

Read more

26 Oktober 2011

"Jangan melawan"

0 comments










terdetik daku akan imbauan perjalanan yang lalu.
bahwa setiap gerak maka ku diperingat agar
'jangan melawan'... pada setiap langkah, maka
kembara diselaputi akan makna yang tersirat.
maka berlalu sudah masa. sungguh gagal daku dari
pemahaman sebenar. bahwa 'jangan melawan' itu
harus tuju buat siapa dan mengapa???
ooo... perjalanan yang sepatut mengajar terus erti
hidup. kini keliru bergelutan dalam himpunan
makna... dimanakah???

maka andai silap diriku nampak suatu peristiwa
dan rentetanya. bukan itu salahku, andai pola
perjalanan waktu berkata yang itu bakal berlaku.
maka dimana terletak kejahilan andai bersua
dikau tidak pada keadilan yang di-suara. maka
apakah itu keseimbangan cuba dibina andai
runtuhan yang dirumpun bukan dari asas yang
kukuh... maka 'jangan melawan' tiada ertinya
pada daku yang lemah! justeru berbangga dikau
pada kalimah itu yang masih bergema dihujung
benak fikirku.

+++
Read more

Sesekali enak pabila bercerita...

0 comments









bicara itu memang gamip bila tahu isi cerita,
tambah mesra pabila buah akal bergema pada
tambah tajam ilmu yang dicita. ooo... sesekali
terasa enak pabila bercerita, moga dapat ku
merasai-nya buat kali kedua. supaya mekar dibawah
pohonan rimbun, yang dunia bersaksi aku jua
sempat ber-suka. dan bahwa pandangan melebar
hatta bicara pasti berbuah lagi fahaman mendalam
pada maksud kata yang bersuara:

"ooo... pada dunia yang dalam keadaan saksama,
andai runtuh, maka itu atas jiwa manusia. pada
sudut yang sukar aku melihat, maka saksiku akan
kejadian bukan pada keseluruhan-nya... "

+++
Read more

21 Oktober 2011

Rindu !!!

0 comments

mana beza kata dari benar rasa yang timbul dalam dada.
andaikata pergi datang kembali tidak sudah, tapi hanya
mimpi... ooo, derita yang datang dan pergi. pada sempadan,
kerutan itu gagal aku hayati... ooo rindu akan waktu
itu bisa semula buat kacau dalam jiwa. apakah berlalu,
dapat ku ulangi kembali perkara yang sama... kapan daku
bermula sebagaimana kali pertama???
Read more

15 Oktober 2011

Sesekali terasa diri sirna.

0 comments
pabila basahan kitab suci itu bukan lagi dalam dakapan.
maka berhayun diri pada suatu hakikat yang mengerti
tidak akan makna alam yang memayungi. terdetik
sesekali, agar harum bau itu dapat kucita kembali.
bersama-nya mampir kembali jernihan hikmah dan
dalam pengertian pada erti yang tulus. ooo...mengapa
diri kini terasa kejauhan, pada keenakan yang
melupakan. bukankah, kelak masa memanggil pada
waktu yg tidak diri ketahuan. hatta masa telah tiada
untuk diri berubah....

ooo....damba-ku pada waktu bersama. pada ketika
diri sedar dan basah lidah ini mengingati. telah
keraskah hati-ku??? mengapa tiada lagi rasa! dan
fikiran kosong dari pemahaman yang bisa buat
bangkit diri pada kelalaian!!! dan gerun daku pada
kehinaan!!!

menagih daku mengharap yang masa itu masih ada
buat diri kembali. dan keruh perjalanan beransur pergi,
lalu datang sinaran buat suluh kembara berbaki....
Read more

Bebas diriku dari kenangan lalu...

0 comments
berlalu masa tidak bawa kembali seri dan damai yang pergi.
kerna kenangan sukar dilupakan malah diterjemah. masakan,
kerna hati itu masih lagi sayu pada setiap suara dan mata yang
menyapa. dan kata-kata yang ku genggam pasti itu selalunya
buat diri lemah pada daya yang tak bernyawa....ooo, mengapa
dilepaskan sendiri. kerna telah tiba masa-nya. waktu buat berlabuh
pergi memori yang hampir pada hati. bahwa salam tak menyambut,
maka tadah aku itu harus pada tempatnya.....namun, bisa anggap
dikau temanku, takkan aku lupa. dan bahwa pernah sekali, harapan
itu menggunung tinggi. dan rasa masih ada, dan mekar ia pada
makna yang sebenar.....sebelum meresap ia ke bumi bersama
rintihan awanan, yang memahami... seakan mengerti apa yang
pernah diri lalui!
Read more

06 Oktober 2011

Tak seharusnya begini....

0 comments
mengapa sayu hati ini dalam damai yang aku peluk erat di awal pagi...
mengapa bergelut aku dalam keresahan yang tak sudah, pabila diri
telah meniliti bahwa perjalanan alam ini saksama pada kehendak-Nya.
oooo pabila tiba masanya, yang pasti akan dijemput pergi. maka rentas
masa itu sedari ia berlalu pada suatu noktah yang sama. bahwa mati itu
penghujung-nya, suatu destinasi yang dinanti, kunjung ia pada saat
yang enggan tahu jasad akan bila tiba masanya.

maka kuselidiki lagi, dalam benak aku berfikir, dari mana datang sayu
dalam keresahan yang bergelut sama. oooo...rupanya...telah berlalu
hati pada kisah insan yang diberi punya minda yang geliga (suatu yang
aku hargai dan sangat aku sanjung tinggi). maka pemergian ini tak
bisa diganti, walau kelak bakal datang penggantinya. namun, pada
realiti maya ini, sudah pasti yang pemikir2 itu punya waras yang bisa
ia agak gerak pentas dunia. teliti ia pada selok-belok kecoh, dan gelut
yang silih ia datang buat timbul kacau dalam permainan dunia. tapi,
mana diraih maka suatu ketika bakal kita dijemput ke sana...

dalam basah mata mengenang kehilangan, maka pada kekok aku
melangkah, rasa cemburu itu wujud aku pada penilaian akal yang diberi
dikau oleh Tuhan. Bahwa andai bersamanya turut suluh cahaya petunjuk,
maka sesat jalan itu bukan lagi perkara yang ada asas-nya.


p/s: akan terus ku merindu, madah2, jiwa2 yang besar, ahli2 fikir agar dapat ku merentas jalan yang sama. maka kembali-ku kelak disambut oleh mereka, yakni pencinta2 yang sama...



***
Read more