maka harap yang itu tuju ia hanya pada yang Satu.
pemilik buana malah lebih dari apa yang diri ketahui.
maka letak diri hanya pada teguh yang telah bersemadi,
padu ia pada hati yang mudah saja ia luntur andai tak dibaja.
ya, maka harap itu ingin saja diri berkekalan dalam
rasa yang manisnya tak dapat diluah cita.
kerna selimut manis itu bisa saja bersimpul dengannya
dalan gulungan kepayahan yang mengundang kesabaran
berpanjangan.
jadi mana dipilih jika bukan yang itu.
dan jelajah yang ditempuh harap sudah dapat diri mengenal,
makna segala tapi tidak kerna cetek ilmu manusia.
jadi harap saja cahaya itu bersinar,
germelap ia pada hati yang sukar dibentuk.
dan jelajah yang mendatang harap benar dapat bertambah,
segala yang di dalam jiwa, segala yang di dalam akal,
dan jua hati yang ku harap tak kaku andai keadaan ini berterusan.