pada sesat mencari jalan pulang, aku berjanji yang kata2 ini benar jauh dari tujuan asal. merentas pergi melulu, maka dakapan kemegahan itu bisa kembali kurasa amat payah kusanggal. maka hati melurut tunduk mengharap, pada payah merantau aku sendirian. maka cerita kembali bergema. dan memori kembali meninjau kisah2 yang telah kulupa. maka dimana letak hati ini tak dapat aku bicara. kerna pada bibit benci, telah pudar kewarasan. dan kini aku bermain dengan padam rasa yang tak kenal erti sunyi. maka dapatkah daku bencilah benci...
Read more
Tentang diri
- Ibnu Sobri
- Kedah, Malaysia
- Ku pengembara. Terokai madah dalam diam mulut berbicara. Menyelongkar rahsia dengan lemah deriaku. Menyelami hati seorang perindu. Sunyi di kala ada, girang di waktu sepi. Pantas mataku memerhati maka hatiku menyaksi, kelibat peristiwa dan rentetannya. Maka jelajah ini pasti tak sudah, sampai pasti di depanku titik noktahnya. Dan ketika itu langkah dipersoal dan gerun hati andai tak terjawab segala persoalan....
Blog
30 Julai 2012
22 Julai 2012
Ketemu dikau...
Posted by Ibnu Sobri at 2:24 PG 0 commentsSuasana bisa berkata bila surut angin itu pergi membawa jauh detik bersamanya... Aku yang menunggu di sini terus kaku berharap, yang tiba engkau bisa menjenguk... Maka pada masa berlalu, dalam payah, telah berkunjung ku hadir menjemputmu dengan lara hati yang hiba. Dan mulai kenal dikau pada dua musim berbeza. Lalu diri kini sedar yang waktu bisa menipu, kerna hadir engkau hanya kerna tujuan yang satu: supaya dapat basah kembali hati bersama air mata; agar tunduk diri menyeru pengharapan hatta penerimaan; demi membaja cinta pada kekasih yang dirindu. ~ Maka bermegah saat ini tak akan cuba aku lepaskan...
Read more
17 Julai 2012
Menulis
Posted by Ibnu Sobri at 11:29 PTG 0 commentsBisu garapan sekian masa, buat pudar segala longlai irama bahasa yang dulu merdu. Syahdu berlalu ia pergi, bawa bersamanya damai hati yang tak pernah himpit.... oooo suasana yang kurindu selalu. Kini dimamah masa maka kosong jiwa ini bagai tiada penghuni. Sendu bersamanya perasaan yang tidak kenal lagi makna dan nada. Bagai si buta yang tak terlihat haluan, dan si tuli yang enggan patuh nasihat. Sendirian.
Read more
Langgan:
Catatan (Atom)