Tentang diri

Foto Saya
Ibnu Sobri
Kedah, Malaysia
Ku pengembara. Terokai madah dalam diam mulut berbicara. Menyelongkar rahsia dengan lemah deriaku. Menyelami hati seorang perindu. Sunyi di kala ada, girang di waktu sepi. Pantas mataku memerhati maka hatiku menyaksi, kelibat peristiwa dan rentetannya. Maka jelajah ini pasti tak sudah, sampai pasti di depanku titik noktahnya. Dan ketika itu langkah dipersoal dan gerun hati andai tak terjawab segala persoalan....
Lihat profil lengkap saya

Blog

02 Februari 2009

Potret


Kelibat yang berkata
Pada suara yang mendengar
Dan pada kicauan yang melambai
Dan pada desiran yang melabuh

Ayuh

Kata kau menyentuh
Nurani bergoncang
Malah silau cahaya terang
Dan gelap jangkauan malam
Lalu datang sinar bulan
tak terkalahkan pancaran mentari
Masakan

Ya

Tak terusik yang dalam
Pada gelora di luar
Masakan
Kerna menyaksi
Kerna memahami
dan Kerna mengerti
Kemenangan tak beerti kegagahan
dan Kecewa dikau pada penyesalan

Ahhhh!!!

Telah bergema pada yang lepas
Dan telah kelihatan yang di hadapan
Masakan berlalu masa
tak berganti sesaat padanya
Tidak!
Gementar jiwa pada salah yang kerdil
Untuk siapa sentak hati
dan Untuk siapa puji di hati

Ya

Kerna tidak pemilik
Walau bukan yang berhak
Keluar kata memesan ungkapan
Bahwa peluang datang pergi
tak minta dibalas
dan tak pernah ditagih
Kerna gersang nurani
tak siapa yang punya
dan Kerna mencari
tak kelihatan yang pergi

Walau tak kelihatan
dan buta sendiri
Berlalu padanya
Dan kita kelak berhenti
Tepat pada masanya

Saksikan !!!

5 comments:

Tanpa Nama berkata...

i like your poems
coool!

As berkata...

teman
aku cuba mencari erti pada yang disirati
pada nukilanmu di rumahku
aku cuba mentafsir dan menilai
ku temui jawapan
namun aku mahukan
pengertian sebenar dari yang lebih berhak
pemilik nukilan hati
kerna kali ini
aku tidak mahu
tersalah erti ;)

_______________
kerna keraguan tak terhenti
dan jejak mesti pada yang pasti
jgn terlalu mementing diri
kelak sesal diri sendiri

*********************************

pada lidah yang berbicara
dan pada mulut yang melafaz kata
telah tercatit segala rencana
meski yang buta dapat merasa

*********************************

keyakinan tak pernah gentar
andai bersaksi pada dunia nyata
ayuh jgn terlalu keterlaluan
berkata tanpa sahih bukti bicara

*********************************

neraca mana yang pentingkan dikau
setelah melihat suasana yang tak indah
merasa perit tak sekat
bicara andai kena tempatnya
siasat kata tak pernah merasa cuainya....

Ibnu Sobri berkata...

To joefarndon:

Thanks...Who are you actually!

__________________________________

To As:

Wahai Kak As
Jangan dirisau pada perkataan
kerna telah jelas maksud
pada garapan
dan cuma ringkas
ingin kusampaikan
salah manusia terlihat pada perbuatan
dan jauh diri dari salah orang tak perbuatkan
dan jauh diri dari kata tak terlihat dek pandangan

As berkata...

hait, noted.

entry itu, untuk melihat bagaimana pembaca berfikir. Dan ia dari cetusan pengalaman pergi clinical..serta berurusan dengan worker in the medical industry..
dan juga sebagai patient.

Sometimes, I'm intentionally trying to provoke people, but it's very rare for me to be in that condition ;)

It'great to see the various usage of the neurons from the readers.

each of my entry has its own reason :)

thanks for the reminder. :)

Ibnu Sobri berkata...

To As:

Kerna buah fikiran berbeda
tak memungkinkan kesalahan berpanjangan
Kerna akal yang beza ketajaman
tak mungkin disatu pendapat pada satu perkara
Menyaksiku kau berkata benar
bahwa manusia
punyai pilihan dari kalangan salah yang bertaburan
untuk dipilh yang mana sesuai dengan fitrahnya
dan diri pohon maaf andai kasar bicara
tak sampai kata yang makna terkunci di dalamnya......