Tentang diri
- Ibnu Sobri
- Kedah, Malaysia
- Ku pengembara. Terokai madah dalam diam mulut berbicara. Menyelongkar rahsia dengan lemah deriaku. Menyelami hati seorang perindu. Sunyi di kala ada, girang di waktu sepi. Pantas mataku memerhati maka hatiku menyaksi, kelibat peristiwa dan rentetannya. Maka jelajah ini pasti tak sudah, sampai pasti di depanku titik noktahnya. Dan ketika itu langkah dipersoal dan gerun hati andai tak terjawab segala persoalan....
Blog
26 Disember 2011
buntu idea.
Posted by Ibnu Sobri at 2:21 PG 0 comments24 Disember 2011
kalimat.
Posted by Ibnu Sobri at 2:23 PGkerna kalam kita mengenal-Nya. dan pada erti kata maka kita cuba memahami dimana letaknya diri dalam jagat raya...
pada seteru usai kayu2 yang memegang buku2 aku yg kusam kesunyian. maka tatapan buku itu buat sedar yang aku kini jauh dari ruh yang pernah mengjenguh aku tatkala kukenal akan makna percaya. maka haru aku kini sendirian bukan kerna kurindu; bukan jua kerna kumegah; dan bukan kerna aku agung dirimu tinggi dari bisa yang sepatutnya. teguh yang itu tak pernah diri kecoh dari benar jalannya. maka ingin diri ini kecapi sekali lagi deruan rindu pada makna kata2 yang membangun jiwa. pada tulisan2 yang carik hati ini bisa pecah maksud betapa kerdil aku ini bernyawa. pada pentas2 caritan yang dengannya kembali aku menghampiri jalan taqwa...
"Betapa juapun kita harus percaya, bahawa kebaikan juga yang menang. Sebab asal-usul kejahatan kita bukan jahat, hanya baik semata. Kalau kejahatan pernah menang, hanyalah lantaran dorongan nafsu. Bila nafsu telah reda, kebaikan jualah yang kita junjung. Sebab itu hendaklah kita percaya penuh dengan Iman dan baik sangka pada Tuhan. Itulah Falsafah Hidup" ~ Buya HAMKA
maka sekali nafas sudah cukup tahu aku ini bakal hanyut dan diri bisa lingkup. namun harapan tak pernah sudah aku himpun pada-Nya. yang diri ini bisa kenal dan hati mula cahaya semula. yang pada selindung awan mendung menghimpit mentari, cahayanya tak pernah padam sedia untuk menerangi pada cukup nisbah masa tatapannya...
***
20 Disember 2011
Fikiranku lenguh...
Posted by Ibnu Sobri at 1:00 PG 0 commentsOh! pada diri ini yg hina. melihat suatu mesti tidak dapat garap habis semua makna. pada ketika, maka sembunyi diri pada kekok jiwa yg tak dapat lagi rasa. apa itu sedih; mana itu suka; bagaimana rasa pedih... ooo ... terkenang daku pada suatu masa maka ku berharap agar terima suatu noktah yg dapat diri bersuka. tapi pabila semua telah pergi dan menuntun suatu yg baru .... maka ku tersedar yg rasa itu telah himpit pergi bersamanya hangat perasaan yg lalu. kini dingin daku tak mengerti, kemana harus bawa suatu janji maka jika benar diri ini tulus akan maksud akhirnya ... tapi tidak minta agar cepat masa berlalu. dan tak pinta harap itu melangit kerna kelak bisa sahaja diri bergundah kerananya. justeru, berdiam daku dari kata buat sekian masa. buat diri tabir kembali apa yg hendak diri kecapi pada nilaian yg ketika dahulu genggam tangan ini, tak pernah ingin melepaskan.
posted from Bloggeroid
06 Disember 2011
kata2.
Posted by Ibnu Sobri at 11:30 PTG 0 commentsajar daku yang kata2 permainan jiwa. terkadang layu pada selok lembut ia menyapa. pada detik berbeda, dapat lurus suatu yang bengkok, hal-nya semata kerna kata. jadi ke-mana harus budi ini tadahan ia pada maksud yang sebenar, maka telah daku pasrah ia agar selalu diri terpimpin. namun, ternyata kekadang sukar nyata pimpin akan diri pada laluan sepatutnya. terkadang kurang daya, maka lemah kaku diri pada suatu sudut. maka hilang punca buat diri menadah, maka hangus diri pada hangat hati membara. ooo... ku mengimpi akan kata yang sejuk hati pabila deria bersuara. suatu janji. bahwa yang akan berlaku maka jelas masa akan peristiwa-nya. pada kalam yang bernyawa pada hati2 yang tadah mereka harapan... bahwa ternyata faham ia akan jiwa yang telah sinari dengan kebenaran. namun, itu hanya seketika. maka menunggu daku tiba kembali jajahan yang agung tadbir sebagaimana rentetan yang lalu. bahwa dengan-nya, maka bermegah kata2 dengan kalam yang kembali jadi ia peta buat mengisi haluan yang mengisi...
***
04 Disember 2011
kekadang ku keliru.
Posted by Ibnu Sobri at 12:00 PG... maka detik menyatakan yang aku masih keliru pada tanggapan jiwa yang masih longlai dek peristiwa semalam. tatkala aku bermain di hujung jendela masa, maka damai aku hendak melepaskan dikau pergi sesekali membuat jiwa gelisah seketika. masih enggan daku menerima apa yg pernah terjadi hatta kerna kurang pemahaman. maka! apakah sedia daku masih tidak untuk memulakan suatu yang baru, tidak dapat diri bersuara. namun ku mengerti bahwa andai terus masa pergi berlalu, semuanya akan kembali seperti sedia-kala. tapi entah bila maka nyata akan waktu itu bakal berlaku, maka tidak diri ketahuan... ooo rantaian kehidupan itu sanggup saja buat diri kekok dengan erti2 yang mewarnai. dan kecundang daku pada emosi yang menguasai.... maka kini ku mengumpul kekuatan. agar dapat timbul kembali rasa yang dapat aku gantung harap buat insan. bahawa untuk gapai makna selamat dan genggam rumpun percaya itu malah payah tapi bukan mudah diri cuba laksanakan... maka kembara mengajar yang patuh itu hanya pada Yang Satu. namun selagi hidup maka harus tempuh daku insan buat sekian masa. maka pengalaman akan menjadi siraman daku dalam mendalami rahsia jiwa!
...
30 November 2011
jangka waktu.
Posted by Ibnu Sobri at 1:30 PTG 0 comments21 November 2011
bagaimana.
Posted by Ibnu Sobri at 1:53 PTG10 November 2011
memori
Posted by Ibnu Sobri at 7:36 PG 0 commentsmengerti daku akan peristiwa tak akan kembali sebagaimana
02 November 2011
Mencari.
Posted by Ibnu Sobri at 10:53 PTG 0 commentsMencari makna dalam erti. maka terkulai-kulai aku
dalam meniti maksud bagaimana alam berbicara. maka,
kenal pasti aku akan sempadan ini takkan dapat ku
dekati. dan faham aku yang berbeda kita pada alam
menyeluruh. kerana pabila di-suara, maka berbalas
sahutan bukan pada resmi yang dinanti... ooo, pabila
sukar diri merasakan apa yang terjadi. maka sedar
diri masih kurang pengetahuan pada makna kehidupan
sejati. ooo... mengapa alam begitu misteri, sehingga
terpersona aku dibuai dengan mimpi-nya sesekali...
***
28 Oktober 2011
Jawaban.
Posted by Ibnu Sobri at 9:50 PTG 0 comments... rasa ini kekadang memujuk agar hati hidup kembali.
terima segala kekecewaan yang menimpa.
tapi harus kukata-kan yang masih timbul keresahan
dalam jiwa, yang diri belum bersedia hendak-nya.
walau suara itu berkata telah tiba waktu masa-nya, buat
perkenalan itu lebih dekat. tetapi kekecelaruan ini
terkadang bisa saja buat diri gila hatta masih belum
bersedia. justeru, berapa lama harus menunggu ku
tiada jawaban-nya. kerna selagi menanti maka rindu
ini takkan terubat. dan percaya ku pada ketetapan
itu maka tetap suluh harap aku pada-Nya. kerna dari
kasih ini andai bercambah ia maka, kegusaran itu pasti
pergi. dan akan ketahui aku yang rasa ini adalah perasaan
yang pasti!!!
===
27 Oktober 2011
Dalam yang dalam...
Posted by Ibnu Sobri at 12:06 PG 0 commentsandai hati dan jiwa dikuasai oleh emosi dengan megah.
dan turut diri pada hujung jurang yang dalam...
kemanakah??? harusnya dilepas segala perasaan.
andai ku nanti, maka jawapan telah lama ku sengsara
mencarinya. ketemu tidak malah butuh aku pada
kemarau hati yang berpanjangan. dari-manakah???:
" NOMAD
Salah siapa?
Bila dengar jadi tuli,
Lihat jadi buta,
Diam jadi bising,
Suka jadi dendam.
Salah engkau atau salah dia?
Lalu kemarau hati ini terus kontang,
Tanpa kedinginan air penjelasan,
Yang bisa merubah merah marah.
Segala sindiran serong,
Jelingan jelik,
Dusta durjana,
Bisa aku patah dan pendam,
Selagi tembok kesabaran belum luluh lebur,
Akibat panas hati yang terbakar.
Tapi saat itu pasti tiba,
Tika bara hati meledak,
Melemparkan segala kegusaran,
Melepaskan segala kesedihan,
Kerana aku masih di sini.
Ramadhan 1426 "
***
26 Oktober 2011
"Jangan melawan"
Posted by Ibnu Sobri at 4:10 PG 0 commentsterdetik daku akan imbauan perjalanan yang lalu.
bahwa setiap gerak maka ku diperingat agar
'jangan melawan'... pada setiap langkah, maka
kembara diselaputi akan makna yang tersirat.
maka berlalu sudah masa. sungguh gagal daku dari
pemahaman sebenar. bahwa 'jangan melawan' itu
harus tuju buat siapa dan mengapa???
ooo... perjalanan yang sepatut mengajar terus erti
hidup. kini keliru bergelutan dalam himpunan
makna... dimanakah???
maka andai silap diriku nampak suatu peristiwa
dan rentetanya. bukan itu salahku, andai pola
perjalanan waktu berkata yang itu bakal berlaku.
maka dimana terletak kejahilan andai bersua
dikau tidak pada keadilan yang di-suara. maka
apakah itu keseimbangan cuba dibina andai
runtuhan yang dirumpun bukan dari asas yang
kukuh... maka 'jangan melawan' tiada ertinya
pada daku yang lemah! justeru berbangga dikau
pada kalimah itu yang masih bergema dihujung
benak fikirku.
+++
Sesekali enak pabila bercerita...
Posted by Ibnu Sobri at 3:45 PG 0 commentsbicara itu memang gamip bila tahu isi cerita,
tambah mesra pabila buah akal bergema pada
tambah tajam ilmu yang dicita. ooo... sesekali
merasai-nya buat kali kedua. supaya mekar dibawah
pohonan rimbun, yang dunia bersaksi aku jua
sempat ber-suka. dan bahwa pandangan melebar
hatta bicara pasti berbuah lagi fahaman mendalam
pada maksud kata yang bersuara:
"ooo... pada dunia yang dalam keadaan saksama,
andai runtuh, maka itu atas jiwa manusia. pada
sudut yang sukar aku melihat, maka saksiku akan
kejadian bukan pada keseluruhan-nya... "
+++
21 Oktober 2011
Rindu !!!
Posted by Ibnu Sobri at 9:24 PG 0 commentsmana beza kata dari benar rasa yang timbul dalam dada.
andaikata pergi datang kembali tidak sudah, tapi hanya
mimpi... ooo, derita yang datang dan pergi. pada sempadan,
kerutan itu gagal aku hayati... ooo rindu akan waktu
itu bisa semula buat kacau dalam jiwa. apakah berlalu,
dapat ku ulangi kembali perkara yang sama... kapan daku
bermula sebagaimana kali pertama???
15 Oktober 2011
Sesekali terasa diri sirna.
Posted by Ibnu Sobri at 12:58 PTG 0 commentsmaka berhayun diri pada suatu hakikat yang mengerti
tidak akan makna alam yang memayungi. terdetik
sesekali, agar harum bau itu dapat kucita kembali.
bersama-nya mampir kembali jernihan hikmah dan
dalam pengertian pada erti yang tulus. ooo...mengapa
diri kini terasa kejauhan, pada keenakan yang
melupakan. bukankah, kelak masa memanggil pada
waktu yg tidak diri ketahuan. hatta masa telah tiada
untuk diri berubah....
ooo....damba-ku pada waktu bersama. pada ketika
diri sedar dan basah lidah ini mengingati. telah
keraskah hati-ku??? mengapa tiada lagi rasa! dan
fikiran kosong dari pemahaman yang bisa buat
bangkit diri pada kelalaian!!! dan gerun daku pada
kehinaan!!!
menagih daku mengharap yang masa itu masih ada
buat diri kembali. dan keruh perjalanan beransur pergi,
lalu datang sinaran buat suluh kembara berbaki....
Bebas diriku dari kenangan lalu...
Posted by Ibnu Sobri at 12:30 PTG 0 commentskerna kenangan sukar dilupakan malah diterjemah. masakan,
kerna hati itu masih lagi sayu pada setiap suara dan mata yang
menyapa. dan kata-kata yang ku genggam pasti itu selalunya
buat diri lemah pada daya yang tak bernyawa....ooo, mengapa
dilepaskan sendiri. kerna telah tiba masa-nya. waktu buat berlabuh
pergi memori yang hampir pada hati. bahwa salam tak menyambut,
maka tadah aku itu harus pada tempatnya.....namun, bisa anggap
dikau temanku, takkan aku lupa. dan bahwa pernah sekali, harapan
itu menggunung tinggi. dan rasa masih ada, dan mekar ia pada
makna yang sebenar.....sebelum meresap ia ke bumi bersama
rintihan awanan, yang memahami... seakan mengerti apa yang
pernah diri lalui!
06 Oktober 2011
Tak seharusnya begini....
Posted by Ibnu Sobri at 7:11 PTG 0 commentsmengapa bergelut aku dalam keresahan yang tak sudah, pabila diri
telah meniliti bahwa perjalanan alam ini saksama pada kehendak-Nya.
oooo pabila tiba masanya, yang pasti akan dijemput pergi. maka rentas
masa itu sedari ia berlalu pada suatu noktah yang sama. bahwa mati itu
penghujung-nya, suatu destinasi yang dinanti, kunjung ia pada saat
yang enggan tahu jasad akan bila tiba masanya.
maka kuselidiki lagi, dalam benak aku berfikir, dari mana datang sayu
dalam keresahan yang bergelut sama. oooo...rupanya...telah berlalu
hati pada kisah insan yang diberi punya minda yang geliga (suatu yang
aku hargai dan sangat aku sanjung tinggi). maka pemergian ini tak
bisa diganti, walau kelak bakal datang penggantinya. namun, pada
realiti maya ini, sudah pasti yang pemikir2 itu punya waras yang bisa
ia agak gerak pentas dunia. teliti ia pada selok-belok kecoh, dan gelut
yang silih ia datang buat timbul kacau dalam permainan dunia. tapi,
mana diraih maka suatu ketika bakal kita dijemput ke sana...
dalam basah mata mengenang kehilangan, maka pada kekok aku
melangkah, rasa cemburu itu wujud aku pada penilaian akal yang diberi
dikau oleh Tuhan. Bahwa andai bersamanya turut suluh cahaya petunjuk,
maka sesat jalan itu bukan lagi perkara yang ada asas-nya.
p/s: akan terus ku merindu, madah2, jiwa2 yang besar, ahli2 fikir agar dapat ku merentas jalan yang sama. maka kembali-ku kelak disambut oleh mereka, yakni pencinta2 yang sama...
***
26 September 2011
Buka-kah hatiku ini???
Posted by Ibnu Sobri at 9:05 PTG 0 commentsmencium bau tanah. hatta mengingat akan diri asal usul kejadian dan
destinasi kembali-ku. namun bisakah sampai aku pada makna tersirat
yang gapai aku pada awanan sepi itu tak menyebelahi, tapi bisa saja buat
aku ini berhimpit pada kesesatan yang melewati!!! maka dimana pergi,
telah ku bersua apa yang perlu. namun yakin dalam diri tidak cukup
buat diri ini bergerak justeru bergegas menuju kepada-Nya. di mana
silapnya, maka masih belum ku ketahuan. namun pada redah kembara
hidup ini, ku cuba pikul juga makna disebalik yang tak padat ku fahami.
mengapa!!! tidak cukupkah air yang mengalir itu buat saksi yang langkah
dalam payah itu, jalannya berliku-liku. sesalan ini takkan pergi. dan
akan terus bangun jua aku, membina jiwa yang padanya kenal erti
realiti pada sempadan ayu warna kehidupan abadi....
17 September 2011
Kembara Kehidupan
Posted by Ibnu Sobri at 9:13 PG 0 comments08 Jun 2011
Persimpangan
Posted by Ibnu Sobri at 11:15 PTG 0 commentsjalan itu perhati aku tak sudah. bersama kesesatan yang mengaburi pandangan mata. maka telah jelas yang ini bukan pilihan mudah. kerana kenangan tak bisa padam. dan kenal sudah aku akan kesal ini tak bersempadan. mana mungkin dengan mudah aku mampu laksanakan dengan saksama. maka di mana rayu hati ini terus menadah tangan dalam tangis meminta kembali. kerna kepulangan itu bukan suatu yang mudah dan temui pula aku akan persimpangan yang ragu2 aku akan bersih jalannya. maka dengan payah aku merenungi setiap genap kesilapan diri yang terampun. maka digamit dengan keresahan yang aku ini selamanya tak bisa lari darinya. maka tergamit erti kesedaran yang gelap akan laluannya. maka dimana dicari makna yang sembilu itu sudah pergi menjauh diri. mengapa aku terpisah pada sempadan masa yang tak dapat aku merentasinya. dan mengapa bermain minda dengan soalan yang sudah aku pasrah akan kehendak dengan jawapan yang pudar. dan mengapa perlu ku guris luka yang suatu ketika dahulu telah parah. mungkin kerna bermula kembali itu suatu yang payah. terbit pada embun pagi maka matahari yang mula menyinari sinarnya tidak dapat lagi kurasa. dan keindahan semakin melanjut pada usia dan semestinya telah lama pergi buat sekian masa. maka mana erti kebahagiaan andai kata kunanti. kerna pencarian itu tak pernah kucita. mungkin kerna pada perbatasan aku ini tidak arif pada erti dan makna pabila keduanya bermain di depan mata. kerna rasional itu telah menjadi hijab pada setiap laluan noktah pemikiran ini dicerna...
18 April 2011
Jalan kebelakang ku renung tak sudah
Posted by Ibnu Sobri at 10:03 PTG 0 commentsterang rembulan yang menerangi, sedikit berbuah
rasa yang hinggap aku pada leka waktu ini. tanda berada
aku pada sempadan khayalan! lemas aku cuba membebas
akan diri dari rantaiannya. dan pada ketika fokus ini
tuju aku pada coretan pensil. berdesel ia pada helaian
putih kertas yang madahnya belum tahu aku akan
apa gunanya. maka sesekali melayang fikiran entah
ke ceruk mana. sekejap di sini, kemudian pergi berlalu
pergi sahaja. kelibat diri ini kekadang membuatku
bingung sendirian. kerna mungkin jelajah ia pada
rumpun yang lalu, maka masih basah tapak kaki ini
dengan dingin embun pengalaman yang tak sudah.
maka senyum aku dalam debaran hati yang runcing
sekali perasaan. maka dimana lagi tuju aku, terlihat
tidak lagi kelibat yang pernah ku gapai impian untuk
mencapainya. mungkin, kerana lingkup ruang tidak
lagi dapat menerima. dan masa yang berlalu semestinya
berganti tidak. maka rentetan2 yang tinggal kebelakang,
menjadi saksi yang harung ini buahnya tak bisa ku kutip.
kerna ranum itu tak bisa dimengerti akan indera apa
rasanya. oh, kunci mati maka hati itu sudah jauh
tenggelam. andai kata pergi ke segenap penjuru maka
hilanglah punca dari mana ia pernah datang. ber-
selindung pada mukah yang tak semertinya bisa padam.
oh, nilaiannya itu belum pernah kucuba mengkoreksi,
maka terlihat titip itu yang aku ini sakitnya dari dalam.
oh...pergi diri pada cerun yang malap, tidak kunyatakan
yang semua ini pernah cuba untuk ku halang...