
O nyawa yang diberikan kefahaman,
sebisa mungkin kelebihan itu bisa rapuh
runtuh kerna faham tidak makna kata-kata
pada sinaran ilmu yang menerangi.
O tidak bisa selayak diri ingkar pada yang kuasa,
maka manis yang hujung itu
jugalah yang kunanti dambakan dalam jiwa.
O damai hati yang hendak digapai
tiada noktahnya berpenghujung,
saksikan.
dengarlah.
pada suara yang memekik umpama
tahu saja esok makannya dimana,
umpama hidup tak bertuhan
sedang hati tak pernah menafikan.
apakah yang lebih hodoh
dari pembawa panji-panji setia,
katanya,
ya, akur sendiri dia pembawanya.
O sedih kerna terpaksa menanti
masa datang tapi kembalinya
belum pasti,
jika ini buahnya.
ya, mana tidak bazir pada membelai,
buruk buah yang harap harum
wangi hasilnya.
ya, jikalau itu,
tidak perlu ku tunggu pembawa panji datang,
si tukang sapu sudah cukup
juangnya membara sampai kecundang,
pada helaian sutera dunia sementara.
Kerna yakin kemenangan disana...
Cukup pasti!
tewas lagi nampaknya...
engkau sendiri yang ku beri pilihan
untuk memulakannya....
0 comments:
Catat Ulasan