Tentang diri

Foto Saya
Ibnu Sobri
Kedah, Malaysia
Ku pengembara. Terokai madah dalam diam mulut berbicara. Menyelongkar rahsia dengan lemah deriaku. Menyelami hati seorang perindu. Sunyi di kala ada, girang di waktu sepi. Pantas mataku memerhati maka hatiku menyaksi, kelibat peristiwa dan rentetannya. Maka jelajah ini pasti tak sudah, sampai pasti di depanku titik noktahnya. Dan ketika itu langkah dipersoal dan gerun hati andai tak terjawab segala persoalan....
Lihat profil lengkap saya

Blog

23 April 2009

Mengapa?














patutkah insan yang tanam ia pohonan rindu,
tanda kasih tak pernah bersempadan
tanda luas tadahan hati menerima apa yang mesti.
tegur engkau belenggu dia dengan apa yang tertutup?
dari luas hati yang terbuka untuk menerima
nilaian kasih yang tinggi nilainya?
yakni makna sayang yang insan semestinya ada.
maka tentu ia jawapku perlu senantiasa.
kerna baginya tak pernah putus harapan yang dicita,
dan sungguh silap engkau mentafsir buta hatiku,
kerna sering pejam engkau dari melihat apa yang terzahir.
kerna seharusnya mengerti engkau bahwa
sama tidak engkau dan aku, kerna pisah kita berdua
pada sempadan bicara lidah yang berkata-kata.
dan tidak salah aku padamu, kerna bisa
soal mu itu terkandung lafaz yang telah lama
ingin ku terjemahkan.
yakinilah bahwa ini kataku
kerna selalu terpesona,
dan kerna terlalu meniliti,
maka alam itu hendaknya indah pada pandangan mata.
namun tidak bisa faham semestinya ia,
dan makna kasih sayang yang sebenarnya,
kerna semut bisa bicara yang sama walau perlahan
suara ia menberi kita mengerti,
bahwa bukan kerna besar duniamu itu
maka engkau golongan mulia,
tapi kerna buah iman yang dicita,
dan kerna mekar ukhuwah hati yang bersaudara.
dan bukan selamanya kerna
amarah yang sering bersuara.

...

0 comments: