Tentang diri

Foto Saya
Ibnu Sobri
Kedah, Malaysia
Ku pengembara. Terokai madah dalam diam mulut berbicara. Menyelongkar rahsia dengan lemah deriaku. Menyelami hati seorang perindu. Sunyi di kala ada, girang di waktu sepi. Pantas mataku memerhati maka hatiku menyaksi, kelibat peristiwa dan rentetannya. Maka jelajah ini pasti tak sudah, sampai pasti di depanku titik noktahnya. Dan ketika itu langkah dipersoal dan gerun hati andai tak terjawab segala persoalan....
Lihat profil lengkap saya

Blog

16 April 2009

Padamu?






















andai besar insan pada pangkuan
dan didik sedari dia olehmu dari kecil,
layanan mesra yang enggan berpaling
diberi setiap masa yang bernyawa;
pada setiap detik dia menangis manja.
andai lihat kau insan ini,
dari besar ia sebesar telapak tanganmu,
alangkah sayu andai ketahui dia,
bahwa sesungguhnya engkau menyayangi dia
dengan segala apa yang kau ada.
namun tahukah engkau,
jauh di sudut hatinya,
insan ini bersuara lembut,
mengajak kau beramah mesra;
memberi kautahu bahwa
kelak dapat dia tidak membalas
jasa ini sebanyak diberi dan selamanya,
dan kepercayaan yang erat mendakap
takkan selalu berbalas;
bukan kerna miskin tangan yang memberi,
bukan jua kerna sedikit apa yang diri punya,
tetapi kerna nilaian tak selamanya
mampu mengatasi usaha yang ikhlas
yang senantiasa melekat manis dihati.
ya! kutahu ini bicara yang tak perlu,
kerna sejak hirup insan ini udara dunia,
maka telah kau genggam kota,
bahwa selamanya insan ini bakal dilayan
tak kira berapa jumlah keringat terbakar,
berapa jumlah masa dihabiskan.
kerna kelak bakal mengerti ia
"bahwa pengorbanan akan sentiasa ada,
kerna kita sendiri hidup atas belas kasihNya,
jadi manakan dicari, diganti, difahami
malah gerak diri selamanya kerna Yang Esa"
ya! ini janji yang perlu,
dan yakinku akan ingin kau kusampaikan
gertak suara kebenaran yang padanya
memanyungi segala yang memuji di langit,
dan kerna telah kuat kau berusaha
agar mengertiku suatu yang hakiki.
dan tahuku ini perkara luarbiasa.
dan padanya kaku diri tak ketahuan,
kerna bisa saja diri jatuh
tak tertanggung dek beban ini.
ya! ku tak mampu.
ya! diri tak dapat penuhi.
tapi harap ku diberi masa,
bukan tanda ingin ku berlepas diri
kerna ketahui kau apa yang disampaikan ini
bisa diri terebah dan takkan terbangun lagi.
dan bukan jua tanda ingin melarikan diri,
kerna sebisa mungkin terlari tidak
ku dari dunia yang pemilikNya
selamanya ada, menyaksi kelibat
insan memikul lafaz kalimah suci murni.
ya! manakan dicari
dan dimana hendak ditoleh lagi,
kerna selamanya nampak hanya
lurus jalan dihadapan dan hujungnya
pasti jauh tak tercapai oleh indera.
namun yakin harap manis perjalanan itu
yang dicita, ditagih, disempurna.
kerna andai belenggu jiwa
yang padanya runsing pemikiran
maka kelak bersaksi ku bahwa
selamanya rugi daku kerna lalu berkebelakang.

0 comments: