Tentang diri

Foto Saya
Ibnu Sobri
Kedah, Malaysia
Ku pengembara. Terokai madah dalam diam mulut berbicara. Menyelongkar rahsia dengan lemah deriaku. Menyelami hati seorang perindu. Sunyi di kala ada, girang di waktu sepi. Pantas mataku memerhati maka hatiku menyaksi, kelibat peristiwa dan rentetannya. Maka jelajah ini pasti tak sudah, sampai pasti di depanku titik noktahnya. Dan ketika itu langkah dipersoal dan gerun hati andai tak terjawab segala persoalan....
Lihat profil lengkap saya

Blog

22 September 2010

Hidup bersama fitan.

kerna khabar tidak maka ajar itu takkan bisa ku terima
selayaknya. maka berita ini buat lembut hati yang bisa
biar rumpun itu tumbuh subur kembali. dan agar ingat
empunya diri makna disebalik garapan setelah sekian
masa. bahwa hidup bersama fitan itu dakapannya kukuh.
tak semewah disangka. dan tak pernah hati kenal sengsara
dan apa itu suka. kerna bisa ditapis, dan pergi itu enggan.
kerna ini bukan jasad yang dengan mudah, usir ia. akan ia
lalu berlalu pergi dan malu kembali lagi. Ooo yang hidup
bersama fitan. maka senyum takkan dapat lagi melekat
dibibir. walau itu hasanah termudah. dapat dipetik di
pinggiran. maka mesra itu berbalas. dan suka itu timbul.
Ooo apakah fitan itu selerong hati yang tak dapat ku sentuh
malah bisa tidak aku capai. agar apa yang kotor itu bisa
suci ia dengan air pemahaman. tapi ini fitan. kenal tidak,
maka pada coretan kisah berlalu. maka dapati kita andai
fitan itu berbuah ia ranum. maka masa untuk ia rosak
tak siapa dapat menyangka. kerana selagi ada yang
membaja. maka subur pohon itu akan terus berbuah manja.
masakan, kerna hidup bersama fitan. kenal tidak maka
suka dan duka itu bermain bagai permainan yang
tak pernah kenal kalah menangnya. dan pada saat belenggu
dengan hujan yang buat bisa semput nafas dihembus,
maka fitan ini. hilang ia segala yang terukir dibibir. dan diri
mula buta. tak kenal siapa teman, dan apakah itu lawan.
Ooo hidup bersama fitan. maka pertahan tidak. malah bisa
saja akan terima apa yang dicerita. masakan, kerna ini fitan.
makalah telah menyaksi yang fitan pernah dulu korban
ia jutaan mereka yang taqwa dalam dari yang kita bisa faham.
lawan hanya kerna kebenaran. andai ini tidak, malah
bukan khabar fitan yang sama. kerna siapa yang diuji
itu lemah ia dari apa yang pernah berlaku. maka kudapati
hilang tidak, maka surut itu tak pernah kuharapkan.
kerna telah hilang semuanya. dan tak pernah jiwa ini sirna.
cuma sesekali hayun ku dalam kerendahan. renung ke ufuk.
lafaz bicara yang kelak pada waktu berhitung lepas daku
dari sabitan. dan itu pengharapan yang pasti. takkan
ku mengah dalam memohon akan dapat ia. kerna sudah
tidak kenal, maka kekadang tertawa diri keseorangan,
mungkin juga madah kegilaan. melihat, tepis tidak. tapi
pada riak muka dan alur mata2 yang bersaksi. bahwa
miliki ku tidak malah apa yang kamu angan2kan itu
tak bisa ku beri. kerna ini fitan. tak kenal sesiapa. maka
bisa bawa hanyut insan dari hulu ke muara. dan buruk
sudah andai insan itu lemas tidak mati. maka sesak nafas
untuk hirup udara penghidupan itu suatu yang mesti. kerna
ini fitan. dan patut mengerti jiwa seawalnya, bahwa
kehidupan itu suatu fitan dari mulanya. senang berganti duka.
tatkala ia bertukar wajah. maka hanyut tidak malah
patut sedar diri yang ini fitan. suatu ujian yang besar.
berat buat digalas. apatah lagi buat dibawa ke makam.
kerna kelak segala persoalan bakal terjawab. kerna sesekali
bisa saja fitan ini, seketika bawa diri pada sudut yang
dalam. dan saat yang lain diri ada di puncak maya.
maka berteman fitan sudah mesti ketahui dikau dalam
kandung maknawi dan dalam selidik apa terzahir. kerna
jawapan andai dicari sudah tenggelam ke dasar yang
dalam. kerna semua hanya terpesona dengan indah fitan
memantul cahaya dipermukaan....






***

0 comments: