Tentang diri

Foto Saya
Ibnu Sobri
Kedah, Malaysia
Ku pengembara. Terokai madah dalam diam mulut berbicara. Menyelongkar rahsia dengan lemah deriaku. Menyelami hati seorang perindu. Sunyi di kala ada, girang di waktu sepi. Pantas mataku memerhati maka hatiku menyaksi, kelibat peristiwa dan rentetannya. Maka jelajah ini pasti tak sudah, sampai pasti di depanku titik noktahnya. Dan ketika itu langkah dipersoal dan gerun hati andai tak terjawab segala persoalan....
Lihat profil lengkap saya

Blog

16 September 2010

Apa yang hilang hendaknya berganti

tatkala madah itu hujan ia dengan bicara
tak sudah. maka mengerti tidak. andaikata
benar bicara pada jelasnya pun, maka tegas
ini bakal disalah ertikan. maka bagaimana?
maka pada tebusan yang sudah, tidak tahu
bahkan bukan kumiliki pengetahuan itu.
tapi pada selekoh panjang perjalanan maka
tengok aku harus tunduk. agar tak menimpa
kemalangan. bahkan yang terjadi bakal berlaku.
dan apa kehendakNya bakal terjadi. maka
kayuh itu harus mengah hanya untuk mendapat
akan Dia. maka yang memberi, yang menerima
pada zahir tidak nampak aliran disebalik
tabir ghaib. maka syukur yang berdendangan
harus mesra pada kalbu. agar tenang datang
menerjah. dan gemerlap ia dengan cahaya
akan sentiasa sinar ia pada haluan. maka
apa yang hilang hendaknya berganti. dan andai
sendu mengenang tidak terdaya membawa
datang kembali. dan sungguh benar yang hilang
itu pada yang haq. bukan kehendak insan yang
lupa lemah mentafsir nilai harganya. maka redha
itu harus. syukur itu harus. dan gerun itu
perlu andai telah melampau diri dari batasnya
yang pasti. agar moga kejahilan ini tidak meraih
azab selayaknya diri terus mohon agar ampun
diraih sebagai balasnya. dan pada kerendahan,
maka pasrah itu ku hayun semoga Dia memberi
balik apa yang hilang. dan layak itu yang berganti
lebih baik dari yang hilang. kerna itu janjiNya.
namun andai layak diri terima. tapi sudah suntuk
jiwa ini merana pada kejahatan yang dilakukan
oleh tangan. sedar tidak tapi sendiri yang punya
angkara. hingga gelap itu gagal kutepis. maka belenggu
ini masih dapat tidak kulepaskan. maka harap
bermain pada takut yang meluap. tentang bahana
yang menerpa. bila tentu maka bakal terjadi akannya.
maka, supaya diri tetap teguh pada penyaksian.
dan moga dipermudah segala urusan. dan tidak
terbeban dengan suatu yang tiada daya diri mengharung
akan kabutnya, buasnya. semoga sabar dijadi
perisai. dan pelindung hanya pada diri yang berserah.
dan apa yang dimulut itu sesuai dengan apa yang
dihati. dan moga diri terlepas dari dakwaan pada
hari yang membangkit. dari segala permasalahan.
dari segala tuduhan. kerna yang benar itu datang hanya
dari Tuhan.



***

0 comments: