Tentang diri

Foto Saya
Ibnu Sobri
Kedah, Malaysia
Ku pengembara. Terokai madah dalam diam mulut berbicara. Menyelongkar rahsia dengan lemah deriaku. Menyelami hati seorang perindu. Sunyi di kala ada, girang di waktu sepi. Pantas mataku memerhati maka hatiku menyaksi, kelibat peristiwa dan rentetannya. Maka jelajah ini pasti tak sudah, sampai pasti di depanku titik noktahnya. Dan ketika itu langkah dipersoal dan gerun hati andai tak terjawab segala persoalan....
Lihat profil lengkap saya

Blog

30 Ogos 2010

Penawar

dalam sendu hati yang tak pernah padam.
sesal tidak dalam hayunan garapan hati
yang enggan diam. kerna telah lama ia lalu
pada daerah yang gelap. bisa saja buat hati
gundah, tenteram tidak tapi selamanya terus
berontak pada kehendak. yang harusnya ia
padam pada dingin air keimanan. maka sesal
ini tak ku tanggung malah buat kabar pada
sesiapa. tapi cukup bicara ini buat yang
mencari sinar. maka ingin ku katakan bahwa
kehidupan itu masih ada. walau tempat jijak
kita sekarang bukan madah sebenarnya. tapi
dengannya dapat faham kau gambaran apa
yang gagal capai ia oleh indera. petunjuk
yang kita daki selama ini. bahwa hadir hati
yang luhur ingin kembali itulah kuncinya.
yang roh itu tak bisa sejahtera hendaknya
andai kalut terus serabut. dan terus belenggu
ia dengan selabut hitam dosa noda yang
perlakukan. maka bagi diri ini yang masih
mencari, maka dapati ku tidak tapi yang benar
itu adalah tuju hanya segalanya hanya buat
Dia. moga pimpin Dia dan tunjuki apa itu jalan
petunjuk yang sebenarnya. jejak yang telah
lama kau serong. maka percayalah. dengan derita
itu maka hadirnya bersama kelapangan. walau
bisa buta tidak terlihat tapi dalam sedar tidak
bakal kau garapinya. sedarilah. ku pun dengan
susah payah cuba mentafsirnya. walau bukan
layak diri ini pada kelebihan. andai salah itu pada
sedar dan telah menyaksi ku sendiri makna
kebenaran itu. tapi harap itu harus ada, bahwa
itu merupakan sifat-Nya yang tak layak kita
sisih dan pandang mudah. kerna kebesaran hanya
buat Dia. layak Dia pada segala yang telah termaktub
pada kalam. moga harap itu akan ku selalu
dalam petunjuk, dan tidak akhir hayat selain
dalam pelukan iman yang payah ia biar jadi debu,
dan moga penawar itu capai ku pada hikmah makna
nya. ya sesekali, semua dengan izin dari-Nya.


***

0 comments: